Pertemuan 2. Analisis dan Disain Sistem Jaringan
PERBEDAAN PROCESSOR RISC DAN CISC
A. Processor
Secara umun ada 2 Arsitektur Processor :
- RISC ( Reduced Instruction Set Computer )
Merupakan bagian dari arsitektur mikroprosessor, berbentuk
kecil dan berfungsi untuk negeset istruksi dalam komunikasi diantara arsitektur
yang lainnya. Proyek RISC pertama dibuat oleh IBM, stanford dan UC
–Berkeley pada akhir tahun 70 dan awal tahun 80an. IBM 801, Stanford MIPS, dan
Barkeley RISC 1 dan 2 dibuat dengan konsep yang sama sehingga dikenal sebagai
RISC.
RISC mempunyai karakteristik :
- one cycle execution time : satu putaran eksekusi. Prosessor RISC mempunyai CPI (clock per instruction) atau waktu per instruksi untuk setiap putaran. Hal ini dimaksud untuk mengoptimalkan setiap instruksi pada CPU
- pipelining:adalah sebuah teknik yang memungkinkan dapat melakukan eksekusi secara simultan.Sehingga proses instruksi lebih efiisien
- large number of registers: Jumlah register yang sangat banyak. RISC di Desain dimaksudkan untuk dapat menampung jumlah register yang sangat banyak untuk mengantisipasi agar tidak terjadi interaksi yang berlebih dengan memory.
Kumpulan
instruksi komputasi kompleks adalah sebuah arsitektur dari set instruksi komputer
dimana setiap instruksi akan menjalankan beberapa operasi tingkat rendah,
seperti pengambilan dari memori, operasi
aritmetika, dan penyimpanan ke dalam memory, semuanya sekaligus
hanya di dalam sebuah instruksi. Karakteristik CISC dapat dikatakan bertolak-belakang
dengan RISC.
Perbedaan RISC dengan CISC dilihat
dari segi instruksinya:
RISC ( Reduced Instruction Set Computer )
- Menekankan pada perangkat lunak, dengan sedikit transistor
- Instruksi sederhana bahkan single
- Load / Store atau memory ke memory bekerja terpisah
- Ukuran kode besar dan kecapatan lebih tinggi
- Transistor didalamnya lebih untuk meregister memori
CISC ( Complex Instruction Set Computer )
- Lebih menekankan pada perangkat keras, sesuai dengan takdirnya untuk pragramer.
- Memiliki instruksi komplek. Load / Store atau Memori ke Memori bekerjasama
- Memiliki ukuran kode yang kecil dan kecepatan yang rendah.
- Transistor di dalamnya digunakan untuk menyimpan instruksi – instruksi bersifat komplek
Istilah RISC dan CISC saat ini
kurang dikenal, setelah melihat perkembangan lebih lanjut dari desain dan
implementasi baik CISC dan CISC. Implementasi CISC paralel untuk pertama
kalinya, seperti 486 dari Intel, AMD,
Cyrix, dan IBM telah mendukung setiap
instruksi yang digunakan oleh prosesor-prosesor sebelumnya, meskipun efisiensi
tertingginya hanya saat digunakan pada subset x86 yang sederhana (mirip dengan
set instruksi RISC, tetapi tanpa batasan penyimpanan/pengambilan data dari
RISC). Prosesor-prosesor modern x86 juga telah menyandikan dan membagi lebih
banyak lagi instruksi-instruksi kompleks menjadi beberapa
"operasi-mikro" internal yang lebih kecil sehingga dapat
instruksi-instruksi tersebut dapat dilakukan secara paralel, sehingga mencapai
performansi tinggi pada subset instruksi yang lebih besar.
B. Media Transmisi
- Wire ( jaringan berkabel)
a. UTP/STP
Terdapat empat
pasang warna dan delapan pin. Ada dua jenis cara pemasangan setiap warna pada
kabel tersebut yaitu crossover dan straight-through. Terdapat beberapa jenis kategori kabel UTP ini yang menunjukkan kualitas, jumlah kerapatan lilitan pairnya,
semakin tinggi katagorinya semakin rapat lilitannya dan parameter lainnya
seperti berikut ini:
- Kabel UTP Category 1
Digunakan untuk komunikasi telepon (mentransmisikan data kecepatan rendah), sehingga
tidak cocock untuk mentransmisikan data.
- Kabel UTP Category 2
Mampu mentransmisikan data dengan kecepatan sampai dengan 4 Mbps (Megabits per second)
- Kabel UTP Category 3
Digunakan pada 10BaseT network,
mampu mentransmisikan data dengan kecepatan sampai 1Mbps. 10BaseT kependekan
dari 10 Mbps, Baseband, Twisted pair.
- Kabel UTP Category 4
Sering digunakan pada topologi token ring, mampu mentransmisikan data dengan kecepatan
sampai 16 Mbps
- Kabel UTP Category 5
Mampu mentransmisikan data dengan kecepatan sampai 100 Mbps,
- Kabel UTP Category 5e
Mampu mentransmisikan data dengan kecepatan sampai 1000 Mbps (1Gbps), frekwensi signal yang dapat dilewatkan sampai
100 MHz.
- Kabel UTP Category 6
Mampu mentransmisikan data dengan kecepatan sampai 1000 Mbps (1Gbps), frekwensi signal yang dapat dilewatkan sampai
200 MHz. Secara fisik terdapat separator yg terbuat dari plastik yang berfungsi
memisahkan keempat pair di dalam kabel tersebut.
- Kabel UTP Category 7 gigabit Ethernet (1Gbps), frekwensi signal 400 MHz
b. Coaxial
Kabel jenis ini paling
banyak digunakan pada LAN, terdiri dari dua konduktor inti dan dikelilingi
kawat-kawat kecil. Coaxial dapat digunakan untuk jarak jauh dan mendukung
banyak terminal dalam satu jalur bersama.
Coaxial terbagi atas 2
yaitu :
- Coaxial broadband (kabel 75 ohm) untuk transmisi analog
- Coaxial baseband (kabel 50 ohm) untuk transmisi digital.
c. Fiber
Optik
Berfungsi untuk mengalirkan informasi dengan
kapasitas besar. Pada fiber optic gelombang pembawanya adalah sinar/cahaya
laser. Kecepatannya yaitu 200 mbp/s sampai 200.000 Mbp/s.
- Multi mode : penjalaran cahaya dari satu ujung ke ujung lainnya terjadi melalui beberapa lintasan.
- Single mode : hanya mampu melalui satu berkas cahaya.
2. Wire
Less ( Jaringan tanpa kabel)
Wireless
biasa juga disebut dengan Wifi atau wireless LAN.
Standarisasi
|
Kecepatan
|
Frekuensi
|
Tipe / Tahun
|
802.11b
|
Min 11 Mbps
|
2,4 GHz
|
Wifi B / 1999
|
8002.11a
|
Max 54 Mbps
|
5,4 GHz
|
Wifi A / 2001
|
802.11g
|
Max 54 Mbps
|
2,4 GHz
|
Wifi G / 2003
|
802.11n
|
Max 100 Mb/s
|
2,4 GHz
|
Wifi N / 2002
|
IEEE 802.11ac
|
6 GHz
|
Wifi 802.11 ac / 2012
|
|
802.11 ad
|
7 Gbps
|
60 GHz
|
Wifi 802.11 ad
|
A.
Storange
- HDD (Hard Disk Drive) merupakan media penyimpanan informasi digital berbasis magnetic platter atau piringan dengan satuan kecepatan yaitu rpm.
- SSD (Solid State Drive) adalah media penyimpanan informasi digital brbasiskan DRAM atau flash sebagai penyimpanan memori.
B.
USB
USB
dapat terhubung dengan perangkat lainnya sebanyak 128 perangkat secara
bersamaan.
- USB 1
USB
1.0 : Spesifikasi data rata-rata 1,5 Mbit/s (10 w-bandwidth) tidak bisa di
hubungkan ke HUB USB.
USB 1.1 : dapat
diperpanjang dan digunakan pada HUB USB.
2. USB
2.0 : dirilis April 2000, bandwidth 480 Mbit/s (60 MB/s).
Gabungan dari beberapa server
disebut dengan cluster
C. Datasheet
Datasheet adalah dokumen yang berisi
ringkasan kinerja dan karakteristik lain dari komponen (misalnya komponen
elektronik), sub-sistem (misalnya power supply) atau perangkat lunak yang cukup
terinci untuk digunakan oleh seorang enginer untuk merancang komponen ke dalam
system, Biasanya datasheet diciptakan oleh produsen dimulai dengan halaman
pengantar yang menggambarkan keseluruhan dokumen,diikuti dengan daftar komponen
tertentu, dengan informasi lebih lanjut tentang konektivitas perangkat. Dalam
kasus-kasus dimana terdapat source code yang relevan untuk memasukkan, biasanya
disertakan di dekat akhir dokumen atau dipisahkan menjadi file lain.
Sebuah
datasheet khas untuk komponen elektronik sebagian besar mengandung informasi
berikut:
- Nama Produsen
- Nama dan Nomor Produk
- Daftar format paket yang tersedia (dengan gambar) dan kode pemesanan
- Properti perangkat
- Deskripsi Singkat fungsional
- Pin dan koneksi diagram
- Supply tegangan, konsumsi daya, arus masukan, temperatur untuk penyimpanan, operasi, dll)
- Tabel spesifikasi DC (berbagai suhu, tegangan suplai, arus masukan dll)
- Tabel spesifikasi AC (berbagai suhu, tegangan suplai, frekuensi dll
- Masukan / keluaran gelombang bentuk diagram
- Diagram perangkat fisik yang menunjukkan minimum/khas/ dimensi fisik maksimum, termasuk lokasi kontak dan ukuran
- QC Uji sirkuit
- Kode untuk pemesanan paket berbeda dan kriteria kinerja
- Warranty dan disclaimer mengenai penggunaan perangkat
- Aplikasi yang direkomendasi, seperti kapasitor filter diperlukan, sirkuit tata letak papan, dll
- Tanggal dan Kode Revisi pada akhir halaman
- Errata Datasheet (Daftar revisi sebelum masuk proses manufaktur)
1. Layer 2
Switch
Menjembatani teknologi telah ada sejak 1980-an (dan bahkan
mungkin sebelumnya). Menjembatani melibatkan segmentasi jaringan area
lokal (LAN) di tingkat 2 Layer. Sebuah jembatan multiport biasanya belajar
tentang Media Access Control (MAC) alamat pada setiap pelabuhan dan transparan
melewati frame MAC ditakdirkan untuk port tersebut. Jembatan ini juga
memastikan bahwa frame ditakdirkan untuk alamat MAC yang terletak pada port
yang sama sebagai stasiun asal tidak diteruskan ke port lain. Untuk
kepentingan diskusi ini, kami mempertimbangkan hanya LAN Ethernet.
2. Layer 3
Switch
Layer 3 switching adalah istilah yang relatif baru, yang
telah? Diperpanjang? oleh berbagai vendor untuk menggambarkan produk
mereka. Misalnya, satu sekolah menggunakan istilah ini untuk menggambarkan
cepat IP routing melalui perangkat keras, sedangkan sekolah lain menggunakannya
untuk menggambarkan Multi Protokol Over ATM (MPOA). Untuk tujuan diskusi
ini, Layer 3 switch supercepat kekalahan-ers yang Layer 3 forwarding di
hardware. Pada artikel ini, kami terutama akan membahas Layer 3 switching
dalam konteks IP routing cepat, dengan diskusi singkat tentang daerah lain
aplikasi.
3. Layer
Gabungan 2/Layer 3 Switch
Kami telah secara implisit mengasumsikan bahwa Layer 3
switch juga menyediakan Layer 2 fungsionalitas switching, tetapi asumsi ini
tidak selalu memegang benar. Layer 3 switch dapat bertindak seperti router
tradisional tergantung dari beberapa Layer 2 switch dan menyediakan
konektivitas antar-VLAN. Dalam kasus tersebut, tidak ada Layer 2 fungsi
yang diperlukan dalam switch. Konsep ini dapat diilustrasikan dengan
memperluas topologi dalam Gambar 1? mempertimbangkan menempatkan Layer murni 3
beralih antara Layer 2 Switch dan router. Layer 3 Switch akan off-load
router dari pengolahan antar-VLAN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar